FITRIA LESMANA PUTRI
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANUSIA DAN FAUNA
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Lingkungan memberikan banyak asupan
penting bagi kehidupan manusia dan fauna. Seperti air, oksigen, makanan, dan
tempat untuk hidup. Secara langsung lingkungan banyak berpengaruh bagi
kehidupan manusia dan fauna dan secara tidak langsung terjadi hubungan timbal
balik antara lingkungan dengan manusia dan fauna.
Walaupun alam tidak mempunyai
kemampuan dan aktif dalam eksploitasi terhadap manusia, secara perlahan, alam
sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Lingkungan yang lestari dan
indah membawa pengaruh positive bagi manusiadan fauna, namun jika sebaliknya
lingkungan yang buruk, dan tidak terawatt akan membawa pengaruh buruk bagi
manusia dan fauna itu sendiri.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1 Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap kehidupan manusia?
1.2.2 Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap kehidupan fauna ?
1.3
Maksud
Dan Tujuan Penelitian
Makalah
ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan terhadap kehidupan
manusia dengan fauna.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Lingkungan
Lingkungan
adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi
surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen
abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim,
kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang
bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme
(virus dan bakteri).
2.2 Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa
Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia
yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep
jiwa yang bervariasi
di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup; dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya,
dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
2.3 Pengertian Fauna
Fauna, dari bahasa
Latin, atau alam hewan
artinya adalah khazanah segala macam jenis hewan yang hidup di
bagian tertentu atau periode tertentu.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Lingkungan Terhadap Manusia
Kehidupan manusia tidak
bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Kita bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan,
semuanya memerlukan lingkungan.
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan
hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu ;
1. kebutuhan hidup materil antara lain adalah
air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi sera perlengkapan fisik
lainnya.
2. kebutuhan nonmateril meliputi
rasa aman, kasih sayang, pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem
nilai dalam masyarakat.
Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat
positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif yaitu peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung
timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang
berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya
dukung lingkungan.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan
antara lain sebagai berikut:
1. Eksploitasi
yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);
2. Punah atau
merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya
ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak
mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya
profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan
longsor;
5. Masuknya energi
bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran
air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap
manusia itu sendiri.
Peranan Manusia yang bersifat positive bagi lingkungan antara lain:
1. Melakukan
eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak
dapat diperbaharui;
2. Mengadakan penghijauan
dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk
mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3. Melakukan
proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang
terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4. Melakukan
sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan
tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah
derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5. Membuat
peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup.
3.2 Pengaruh Lingkungan Terhadap Fauna
Ruang adalah tempat yang digunakan organisme untuk
menjalankan siklus hidupnya. Hewan dan organisme lain mempunyai hubungan
yang saling ketergantungan dengan lingkungannya, sehingga timbullah hubungan
timbal balik antara keduanya. Hubungan timbal balik tersebut meliputi; Aksi,
Reaksi dan Koasi. Lingkungan abiotik hewan meliputi faktor-faktor Medium
dan Substrat.
Medium
yaitu bahan yang secara langsung melingkupi
organisme dan organisme tersebut berinteraksi dengan medium, seperti; Ikan
menerima zat-zat mineral dari air, sebaliknya air menerima kotoran ikan dalam
air. Bagi beberapa jenis hewan, medium merupakan habitatnya.
Setiap medium berbeda komposisi merambatkan panas, sifat perubahnya sebagai
akibat perubahan suhu, tegangan permukaan kekentalan,massa jenis dan tekanan.
Substrat
adalah permukaan tempat organisme hidup, terutama
untuk menetap atau bergerak, atau benda-benda padat tempat organisme
menjalankan seluruh atau sebagian hidupnya. Setiap organisme memerlukan medium,
tetapi tidak semua mempunyai substrat. Hewan air yang bersifat pelagic
(berenang) tidak mempunyai substrat. Medium juga tidak berubah sebagai akibat
adanya aktifitas organisme. Substrat mengalami modifikasi oleh aktivitas
organisme, misalnya tanahpadang rumput yang gembur menjadi padat jika digunakan
untuk gembala kambing atau kerbau terus menerus. Substrat sebagai tempat
berpijak, membangun rumah atau kandang dan tempat makanan. Beberapa hewan
menggunakan substrat sebagai tempat berlindung, karena warna substrat sama
dengan warna tubuhnya, misalnya; bunglon dan belalang kayu.
3.2.1 Beberapa faktor fisik yang
berpengaruh pada kehidupan hewan diantaranya yaitu ;
3.2.1.1 Tanah
Bagi hewan tanah adalah substrat sebagai tempat berpijak dan tempat
tinggal, kecuali hewan yang hidup di dalam tanah. Kondisi tanah yang
berpengaruh terhadap hewan tersebut adalah kekerasannya.
Faktor dalam tanah yang mempengaruhi kehidupan hewan tanah antara lain
kandungan air (drainase), kandungan udara (aerase), suhu, kelembaban serta
sisa-sisa tubuh tumbuhan yang telah lapuk. Jika tanah banyak mengandung air
maka oksigen di dalam tanah akan berkurang dan karbondioksidanya akan
meningkat. Air juga menyebabkan tanah menjadi cepat asam, karena eir
mempercepat pembusukan. Kurangnya oksigen menyebabkan gangguan pernapasan , dan
zat-zat yang bersifat asam dapat meracuni hewan. Tanah yang terlalu kering
menyebabkan hewan dalam tanah tidak dapat mengekstrak air secara normal.
Kandungan karbondioksida dalam tanah lebih banyak daripada di atmosfir. Jika
tanah banyak mengandung rongga pertukaran udara antar tanah dengan atmosfir
menjadi lancar, karbondioksida dapat keluar sementara oksigen
masuk.Rongga-rongga tanah dapat diperbanyak jika dalam tanah tersebut banyak
hewan penggali tanahseperti cacing tanah dan anjing tanah.
3.2.1.2 Air
Air sangat menentukan kondisi lingkungan fisik dan biologis hewan.
Perwujudan air dapat berpengaruh terahadap hewan. Misalnya jika air dalam tubuh
hewan akan berubah menjadi dingin atau membeku karena penurunan suhu
lingkungan, menyebabkan sel dan jaringan tubuh akan rusak dan metabolosme tidak
akan bejalan noremal, sebaliknya penguapan air yangb berlebihan dari
dalam tubuh hewan menyebabkan tubuh kekeurangan air.Hewan dapat dibedakan atas
3 kelompok ditinjau dari pengaruh air, yaitu; Hidrosol ( Hydrosoles)
atau hewan air, Mesosol (Mesocoles), hewan yang hidup di tempat yang
tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering dan Xeroso ( Xerosole),
hewan yang hidup di tempat yang kering karena tingginya penguapan.
Penyebaran dan kepadatan hewan air di lingkungan air ditentukan oleh
kemampuannya mempertahankan osmotic dalam tubuhnya dan berhubungan dengan
kemampuannya untuk bertoleransi dengan salinitas air.
3.2.1.3 Temperatur
Temperatur merupakan faktor lingkungan yang dapt menembus dan menyebar ke
berbagai tempat. Temperatur dapat berpengaruh terhadap hewan dalam proses
reproduksi, metabolisme serta aktivitas hidup lainnya. Suhu optimum adalah
batas suhu yang dapat ditolerir oleh hewan, lewat atau kurang dari suhu
tersebut menyebabkan hewan terganggu bahkan menuju kematian karena tidk tahan
terhadap suhu.
3.2.1.4 Cahaya
Cahaya dapat mempengaruhi hewan, misalnya warna tubuh, gerakan hewan dan
tingkah laku.
3.2.1.5 Gravitasi
Pengaruh gravitasi dirasakan oleh hewan jika hewan sedang berpijak pada
substrat yang horizontal.Hewan yang berdiri di suatu bidang yang miring atau
tegak, berenang di air dan terbang di udara merasakan adanya pengaruh gravitasi
bumi. Gravitasi juga berpengaruh pada perbedaan tekanan air dan udara.
3.2.1.6 Gelombang Arus dan
Angin
Kehidupan hewan juga dipengaruhi oleh arus dan angin. Hewan yang hidup di
lingkungan air mengalir menghadapi resiko hanyut karena adanya aliran dan arus
air. Demikian dengan hewan yang hidup di darat dan udara menghadapi arus
angina. Namun demikian arus air dan angina yang normal sangat berpengaruh
positif terhadap hewann, karena air dan angina dapat membantu sebagian aktivitas
hewan.
3.2.1.6 pH
Pengaruh pH terhadap organisme terjadi melalui 3 cara, yaitu; 1) secara
langsung, mengganggu osmoregulasi, kerja enzim dan pertukaran gas di respirasi,
2) tidak langsung, mengurangi kualitas makanan yang tersedia bagi organisme, 3)
meningkatkan konsentarasi racun logam berat terutama ion AI. Di lingkungan
daratan dan perairan, pH menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan dan penyebaran organisme. Toleransi hewan yang hidup di lingkungan
air umumnya pHnya bervartiasi.
3.2.1.7 Salinitas
Salinitas adalah kondisi lingkungan yang menyangkut konsentrasi garam di
lingkungan perairan dan air yang terkandung di dalam tanah. Di lingkungan
perairan tawar, air cenderung meresap ke dalam tubuh hewan karena salinitasi
air lebih renadah daripada cairan tubuh. Hewan yang bhidup di phabitat laut
umumnya bersifat isotonic terhadap salinitas air laut sehingga tidak ada
peresapan air ke dalam tubuh hewan.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian serta pembahasan
diatas yang telah diuraikan pada Bab diatas, maka penulis menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut;
4.1.1 Bahwa
lingkungan sangat berpengaruh pada kehidupan manusia dan fauna.
4.1.2 Hubungan
lingkungan dengan manusia dan fauna dapat dikatakan merupakan suatu ekologi.
4.2 Saran
Setelah
mengetahui beberapa permasalahan dari uraian diatas, penulis mencoba
mengemukakan beberapa saran yaitu;
4.2.1 Sebaiknya kita mengurangi aktivitas yang
dapat berpengaruh buruk terhadap lingkungan.
4.2.2 Menjaga semua unsure yang diberikan
lingkungan supaya bermanfaat bagi kehidupan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/53663564/Hubungan-Manusia-Dan-Lingkungan